Rabu, 08 Desember 2010

NEGATIVE EFFECTS OF SMOKING

Said smoking may be no stranger to our ears. But most of us do not know the negative impacts of smoking itself, but some communities in Indonesia died due to the dangers of smoking. From the survey results, 29% of smokers in Aceh was among those who came from the family economy was below average. For example, let's say he spends a day fee to smoke less than 18,000 dollars, he spent a month in fees for smoking, approximately 540,000 dollars. And by not smoking he could stretch out the family economics and is used for things that more needs, like their children at school. Smokers did not just come from the adults only, but also from among teenagers and children are still a student. Of course it is the responsibility of parents and teachers at the school to them. Teachers should not spend their students are caught smoking, just as an excuse to solve a problem or not nmengajak for other students to do similar things, because it will not solve the problem. After the teacher issued a ynag students caught smoking, then students will not be any change in him, teachers should encourage students to quit smoking. With increasing pollution udarapun smoker then grew. Indonesian government should further optimize this anymore how to minimize air pollution in Indonesia, not even did not want to care about his own responsibilities as a representative of the people, in a few months so many board members who did not enter the office, some are not login again after a break, chairman of the House should be more assertive again about the absence of these members, because we now know Indonesia is at number three at the top of most major countries in the world impact of air pollution, especially in Jakarta as the capital of the country. By not smoking means we have to minimize the impact of global warming and reduce ozone depletion.



DAMPAK NEGATIF DARI MEROKOK

Kata merokok mungkin tak asing lagi ditelinga kita. Tetapi sebagian besar kita tidak tahu dampak negatif yang ditimbulkan dari merokok itu sendiri, padahal sebagian masyarakat Indonesia meninggal disebabkan oleh bahaya dari merokok. Dari hasil survey, 29% perokok di Aceh itu berasal dari kalangan orang yang ekonomi keluarganya itu dibawah rata-rata. Misalnya katakanlah sehari dia menghabiskan biaya untuk merokok kurang lebih 18.000 rupiah, dalam sebulan dia menghabiskan biaya untuk merokok, kurang lebih 540.000 rupiah. Padahal dengan tidak merokok dia itu bisa menghematkan ekonomi keluarganya dan digunakan untuk hal-hal yang lebih perlu, seperti menyekolahkan anak-anaknya. Perokok pun tidak hanya berasal dari kalangan orang dewasa saja, tetapi juga dari kalangan remaja dan anak-anak yang masih berstatus pelajar. Tentu saja ini menjadi tanggung jawab orang tua dan guru di sekolah mareka. Guru seharusnya tidak mengeluarkan siswanya yang kedapatan merokok, hanya karena alasan untuk menyelesaikan masalah atau agar tidak nmengajak siswa yang lain untuk melakukan hal yang serupa, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Setelah guru mengeluarkan siswa ynag kedapatan merokok, maka siswa tidak akan ada perubahan pada dirinya, seharusnya guru mengajak siswa tersebut untuk berhenti merokok. Dengan bertambahnya perokok maka polusi udarapun semakin bertambah. Seharusnya pemerintah Indonesia ini lebih mengoptimalkan lagi bagaimana cara meminimalkan polusi udara di Indonesia, bukan malah tidak mau peduli dengan tanggung jawabnya sendiri sebagai wakil rakyat, dalam beberapa bulan ini sangat banyak anggota dewan yang tidak masuk kantor, ada juga yang tidak masuk lagi setelah istirahat, seharusnya ketua DPR lebih tegas lagi soal ketidak hadiran anggotanya ini, karena kita tahu sekarang Indonesia berada di nomor tiga paling puncak negara yang paling besar dampak polusi udara di dunia, terlebih lagi Jakarta sebagai ibu kota negara. Dengan tidak merokok berarti kita telah meminimalkan dampak pemanasan global dan mengurangi penipisan ozon.

0 komentar: